Mari Mengenal Akuntansi Syariah
Apa sih Akuntansi Syariah itu???
Bagi kalian yang sedang menempuh pendidikan kuliah di Instansi Agama Islam pasti sudah tidak asing lagi dengan jurusan Akuntansi Syariah, hal ini berpengaruh dengan seiring perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan Akuntansi syariah saat ini adapun pertanyaan yang sering muncul didalam benak seseorang mengenai akuntansi syariah: Apakah memang diperlukan akuntansi syariah? Bukankah namanya akuntansi itu dasarnya sama saja, kenapa berbeda, bagaimana bisa berbeda dan dimana letak perbedaannya? jadi bagaimana sih pengertian akuntansi syariah yang sebenarnya?
Secara sederhana definisi akuntansi syariah dapat dijelaskan melalui akar kata yang dimilikinya yaitu akuntansi dan syariah. Definisi akuntansi sendiri adalah identifikasi transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk Pengambilan suatu keputusan. Adapun pengertian syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalankan aktivitas hidupnya di dunia. Jadi kesimpulannya akuntansi syariah adalah suatu proses indentifikasi transaksi yang diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongam dan pengikhtisaran transaksi sehingga menghasilkan laporan keuangan, yang sesuai dengan aturan/syariat yang telah ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Adapun dalam penggunaan laporan akuntansi syariah tidak hanya digunakan untuk keperluan data finansial, tetapi juga digunakan untuk mencangkup aktivitas perusahaan yang berjalan sesuai syariah yang memiliki tujuan sosial misalnya adanya kewajiban membayar zakat. Dasar hukum yang digunakan pada akuntansi syariah terdapat pada Quran surah Al-Baqarah ayat: 282. Yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakuakn utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada nya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhan-nya, dan janganlah dia mengurangi sedikitpun darinya..."
Adapun beberapa perbedaan mengenai akuntasi syariah dengan akuntansi konvensional berikut ini:
Akuntansi syariah:
Sumber: Sri Nurhayati.2008. Akuntansi Syariah di indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Adapun dalam penggunaan laporan akuntansi syariah tidak hanya digunakan untuk keperluan data finansial, tetapi juga digunakan untuk mencangkup aktivitas perusahaan yang berjalan sesuai syariah yang memiliki tujuan sosial misalnya adanya kewajiban membayar zakat. Dasar hukum yang digunakan pada akuntansi syariah terdapat pada Quran surah Al-Baqarah ayat: 282. Yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakuakn utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada nya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhan-nya, dan janganlah dia mengurangi sedikitpun darinya..."
Adapun beberapa perbedaan mengenai akuntasi syariah dengan akuntansi konvensional berikut ini:
Akuntansi syariah:
- Dasar hukum etika bersumber pada al Quran dan As sunnah
- Dasar tindakan keberadaan hukum Allah-keagamaan
- Tujuan mendapat keuntungan yang Wajar
- Orientasi kemasyarakatan
- Tahapan operasional dibatasi dan tunduk ketentuan syariah
- Dasar hukum bisnis modern
- Dasar tindakan Rasionalisme Ekonomis-sekuler
- Tujuan maksimalisasi keuntungan
- Orientasi individual atau kepada pemilik
- Tahapan operasional tidak dibatasi kecuali pertimbangan ekonomis.
Sumber: Sri Nurhayati.2008. Akuntansi Syariah di indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Comments
Post a Comment